Kamis, 26 Desember 2013

Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Perilaku Dalam Masyarakat

Teknologi, antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi.
Teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain (Rogers (1986)). Teknologi komunikasi dewasa ini memungkinkan kita untuk apapun yang kita inginkan, asal memiliki modal dan mau membayar.
Perangkat keras khususnya (TV, video recorder, komputer) serta perangkat lunak (film, program siaran, dsb.) menjadi teknologi yang paling berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut Katz dan Lazarsfeld (1955), exposure atau terpaan, media, isi dan kecenderungan perilaku juga terlibat sebagai fokus pengaruh teknologi.
Walter Lippmann dalam bukunya Public Opinion (1922) mengatakan betapa pentingnya peranan pers, tetapi sekaligus juga menekankan tentang keterbatasannya. Berapa pun besarnya pengaruh pers, tidak akan mampu mengganti lembaga-lembaga yang menopang demokrasi.
War of the World karya H.G. Welles, yang didramatisir melalui radio oleh Orson Welles (1937)) ternyata telah menimbulkan kekacauan dengan larinya ribuan orang dari rumahnya karena takut akan serangan alien dari planet Mars, memperkuat anggapan bahwa media massa memang hebat terhadap perilaku masnusia. Namun, anggapan itu sempat tergoyahkan oleh sebuah penelitian tentang perilaku dalam pemilihan umum di Erie County, Ohio, AS pada tahun 1940. Ternyata pers hanya memperkuat perilaku yang sudah dimiliki oleh para pemilih yang bersangkutan.
The Effect of Mass Communication, Joseph Klapper (1960) mengatakan, komunikasi massa tidak harus mutlak berkemampuan menjadi penyebab dari efek-efek khalayak, tetapi hanya melakukan peranannya diantara dan melalui faktor-faktor penyela yang sangat banyak dan kompleks. Robinson dan Davis (1990) tentang Television News and the Informed Public: An Information-Processing Approach, yang menggunakan ssampel liputan nasional, hasilnya menunjukan bahwa telefisi merupakan cara yang relatif kurang efektif untuk memperoleh informasi warta-berita. Merion Just dkk. (1990), Thirty Second or Thirty Minutes: What Viewers Learn From Spot Advertisements and Candidate Debates menolak hasil yang cukup menarik antara lain bahwa khalayak khalayak sesungguhnya sudah cukup mantap tentang apa yang ia inginkan.

Kritik Terhadap Kebudayaan Massa
Orang-orang berkuasa yang sangat meminati kebudayaan populer khawatir, media massa dengan pengaruhnya yang demikian besar akan "mencairkan" Bahkan "menghancurkan" kebudayaan "tinggi" atau "halus" seolah-olah mendorong masyarakat dengan hasil-hasil budaya tinggi ke arah massa yang kurang berpikir.

Pandangan Makin Terfokus secara Rinci
Proses komunikasi bercorak personal, berbeda dari medium bercorak masal. Bagaimana bisa relevan jika sebagian terbesar penduduk dewasa tidak terterpa buku, surat kabar, film, TV dan Radio apalagi Komputer?
Mac Combs dan Shaw (1968), meneliti bahwa sebagian pemilih, paling sedikit para pemilih yang belum dapat menentukan sikap atau keputusan, telah memberikan perhatian mereka terhadap berita politik yang berasal dari semua sumber.
Pengaruh agenda setting dari media massa juga terasaseperti penelitian di Elmira County, Ohio, yang sudah disebut di atas.

Pengaruh dalam Situasi Abnormal
O'Connor (1990) mengenai siaran radio oleh dan dikalangan masyarakat buruh pertambangan di Bolivia, telah mengungkapkan sebuah pengalaman komunikasi yang sangat unik. Stasiun radio di kalangan buruh pertambangan ini dikelola dan dibiayai oleh mereka sendiri yang berfungsi sebagai informasi, pendidikan, hiburan, sosial bahkan politik. Siaran Radio merupakan instrumen yag mutlak bagi eksistensi masyarakat buruh pertambangan dan lain sebagainya.

Penerapan Teknologi dalam Pendidikan
Ely dkk. (1989) mengungkap data yang sangat menarik, sudah ada 377.700 alat video-tape (VCR) di 102.719 sekolah negeri dan swasta dan lebih dari 50.000 milik perguruan tinggi di seluruh negeri. Teknologi pendidikan, khususnya penggunaan komputer, dilaksanakan sebagai upaya untuk memecahkan masalah-masalah dalam pengajaran, termasuk bagi golongan murid yang lambat atau berprestasi rendah maupun yang berbakat tinggi. Komunikasi dan edukasi banyak sekali persamaan dan titik temunya. Namun perbedaan yang cukup mencolok adalah dalam pendidikan, khalakya jauh lebih terseleksi sehingga isi dan penyiarannya jauh lebih terfokus, sedangkan monitoring dan evaluasi dari efeknya merupakan suatu keharusan dan diselenggarakan dengan mekasisme yang lebih efektif.

Teknologi Komunikasi Di Indonesia
Selama 20 tahun terakhir, telnologi komunikasi di Indonesia telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Upaya untuk meningkatkannya lebih tinggi dari keadaan sekarang tentunya tidak mudah, karena kemampuan dan kemajuan teknologi tidak terlepas dari kemajuan dan kemampuan ekonomi , ilmu pengetahuan dan industri bangsa Indonesia.

Pengaruh Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia masih dapat dibilang jauh dari predikat masyarakat informasi. Maklum, diantara penduduk Indonesia 10 tahun keatas masih ada sekitar 68 juta atau sekitar 56% penduduk yang belum tamat atau belum pernah belajar Sekolah Dasar 6 tahun, tentunya pengaruh langsung dari teknologi komunikasi masih sangat minim.
Bimbingan dan tuntunan para pemimpin formaldan informal secara demokratis, kekeluargaan dan terbuka akan menciptakan jaringan komunikasi melaui jalur-jalur suprastruktur dan infrastruktur sosial dalam masyarakat kita yang berfungsi dengan baik dan efektif demi perubahan perilaku masyarakat yang kita inginkan.
Adanya teknologi komunikasi ditopang dengan teknologi elektronik apalagi dalam keadaan yang sangat terbatas, belum menjamin bahwa sudah ada budaya informasi. Teknologi Komunkasi dapat memberikan peranannya dalam perubahan perilaku masyarakat Indonesia, jika agenda setting  media massa terintegrasi dan ditopang oleh sistem dukungan sosial yang terbuka, dinamis dan diberi kesempatan ikut bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar