Kamis, 26 Desember 2013

Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Perilaku Dalam Masyarakat

Teknologi, antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi.
Teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain (Rogers (1986)). Teknologi komunikasi dewasa ini memungkinkan kita untuk apapun yang kita inginkan, asal memiliki modal dan mau membayar.
Perangkat keras khususnya (TV, video recorder, komputer) serta perangkat lunak (film, program siaran, dsb.) menjadi teknologi yang paling berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut Katz dan Lazarsfeld (1955), exposure atau terpaan, media, isi dan kecenderungan perilaku juga terlibat sebagai fokus pengaruh teknologi.
Walter Lippmann dalam bukunya Public Opinion (1922) mengatakan betapa pentingnya peranan pers, tetapi sekaligus juga menekankan tentang keterbatasannya. Berapa pun besarnya pengaruh pers, tidak akan mampu mengganti lembaga-lembaga yang menopang demokrasi.
War of the World karya H.G. Welles, yang didramatisir melalui radio oleh Orson Welles (1937)) ternyata telah menimbulkan kekacauan dengan larinya ribuan orang dari rumahnya karena takut akan serangan alien dari planet Mars, memperkuat anggapan bahwa media massa memang hebat terhadap perilaku masnusia. Namun, anggapan itu sempat tergoyahkan oleh sebuah penelitian tentang perilaku dalam pemilihan umum di Erie County, Ohio, AS pada tahun 1940. Ternyata pers hanya memperkuat perilaku yang sudah dimiliki oleh para pemilih yang bersangkutan.
The Effect of Mass Communication, Joseph Klapper (1960) mengatakan, komunikasi massa tidak harus mutlak berkemampuan menjadi penyebab dari efek-efek khalayak, tetapi hanya melakukan peranannya diantara dan melalui faktor-faktor penyela yang sangat banyak dan kompleks. Robinson dan Davis (1990) tentang Television News and the Informed Public: An Information-Processing Approach, yang menggunakan ssampel liputan nasional, hasilnya menunjukan bahwa telefisi merupakan cara yang relatif kurang efektif untuk memperoleh informasi warta-berita. Merion Just dkk. (1990), Thirty Second or Thirty Minutes: What Viewers Learn From Spot Advertisements and Candidate Debates menolak hasil yang cukup menarik antara lain bahwa khalayak khalayak sesungguhnya sudah cukup mantap tentang apa yang ia inginkan.

Kritik Terhadap Kebudayaan Massa
Orang-orang berkuasa yang sangat meminati kebudayaan populer khawatir, media massa dengan pengaruhnya yang demikian besar akan "mencairkan" Bahkan "menghancurkan" kebudayaan "tinggi" atau "halus" seolah-olah mendorong masyarakat dengan hasil-hasil budaya tinggi ke arah massa yang kurang berpikir.

Pandangan Makin Terfokus secara Rinci
Proses komunikasi bercorak personal, berbeda dari medium bercorak masal. Bagaimana bisa relevan jika sebagian terbesar penduduk dewasa tidak terterpa buku, surat kabar, film, TV dan Radio apalagi Komputer?
Mac Combs dan Shaw (1968), meneliti bahwa sebagian pemilih, paling sedikit para pemilih yang belum dapat menentukan sikap atau keputusan, telah memberikan perhatian mereka terhadap berita politik yang berasal dari semua sumber.
Pengaruh agenda setting dari media massa juga terasaseperti penelitian di Elmira County, Ohio, yang sudah disebut di atas.

Pengaruh dalam Situasi Abnormal
O'Connor (1990) mengenai siaran radio oleh dan dikalangan masyarakat buruh pertambangan di Bolivia, telah mengungkapkan sebuah pengalaman komunikasi yang sangat unik. Stasiun radio di kalangan buruh pertambangan ini dikelola dan dibiayai oleh mereka sendiri yang berfungsi sebagai informasi, pendidikan, hiburan, sosial bahkan politik. Siaran Radio merupakan instrumen yag mutlak bagi eksistensi masyarakat buruh pertambangan dan lain sebagainya.

Penerapan Teknologi dalam Pendidikan
Ely dkk. (1989) mengungkap data yang sangat menarik, sudah ada 377.700 alat video-tape (VCR) di 102.719 sekolah negeri dan swasta dan lebih dari 50.000 milik perguruan tinggi di seluruh negeri. Teknologi pendidikan, khususnya penggunaan komputer, dilaksanakan sebagai upaya untuk memecahkan masalah-masalah dalam pengajaran, termasuk bagi golongan murid yang lambat atau berprestasi rendah maupun yang berbakat tinggi. Komunikasi dan edukasi banyak sekali persamaan dan titik temunya. Namun perbedaan yang cukup mencolok adalah dalam pendidikan, khalakya jauh lebih terseleksi sehingga isi dan penyiarannya jauh lebih terfokus, sedangkan monitoring dan evaluasi dari efeknya merupakan suatu keharusan dan diselenggarakan dengan mekasisme yang lebih efektif.

Teknologi Komunikasi Di Indonesia
Selama 20 tahun terakhir, telnologi komunikasi di Indonesia telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Upaya untuk meningkatkannya lebih tinggi dari keadaan sekarang tentunya tidak mudah, karena kemampuan dan kemajuan teknologi tidak terlepas dari kemajuan dan kemampuan ekonomi , ilmu pengetahuan dan industri bangsa Indonesia.

Pengaruh Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia masih dapat dibilang jauh dari predikat masyarakat informasi. Maklum, diantara penduduk Indonesia 10 tahun keatas masih ada sekitar 68 juta atau sekitar 56% penduduk yang belum tamat atau belum pernah belajar Sekolah Dasar 6 tahun, tentunya pengaruh langsung dari teknologi komunikasi masih sangat minim.
Bimbingan dan tuntunan para pemimpin formaldan informal secara demokratis, kekeluargaan dan terbuka akan menciptakan jaringan komunikasi melaui jalur-jalur suprastruktur dan infrastruktur sosial dalam masyarakat kita yang berfungsi dengan baik dan efektif demi perubahan perilaku masyarakat yang kita inginkan.
Adanya teknologi komunikasi ditopang dengan teknologi elektronik apalagi dalam keadaan yang sangat terbatas, belum menjamin bahwa sudah ada budaya informasi. Teknologi Komunkasi dapat memberikan peranannya dalam perubahan perilaku masyarakat Indonesia, jika agenda setting  media massa terintegrasi dan ditopang oleh sistem dukungan sosial yang terbuka, dinamis dan diberi kesempatan ikut bertanggung jawab.

Rabu, 30 Oktober 2013

Hal-hal Positif dari Dampak Globalisasi

Dampak positif globalisasi ekonomi terlihat  dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan keharusan berinovasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri yang handal dan berkualitas. Selain itu dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana  akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa terbuka sangat lebar.

Dalam bidang pendidikan globalisasi juga memberikan hal hal yang baik. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional seperti akuntansi internasional di Universitas Sumatera Utara. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri. Pendidikan model ini juga membuat siswa memperoleh keterampilan teknis yang komplit dan detil, mulai dari bahasa asing, computer, internet sampai tata pergaulan dengan orang asing dan lain-lain. sisi positif lain dari liberalisasi pendidikan yaitu adanya kompetisi. Sekolah-sekolah saling berkompetisi meningkatkan kualitas pendidikannya untuk mencari peserta didik.

Sebagai dampak dari derasnya arus informasi dan komunikasi telah membuat makin globalnya nilai-nilai budaya. KFC, Dunkin Donat yang semula jenis makanan lokal sekarang menjadi makanan internasional. Selain itu berjuta-juta orang di dunia bersama-sama menyaksikan pertandingan sepak bola melalui media yang sama yaitu TV. Nilai-nilai budaya yang ada di tiap-tiap negara dapat dinikmati oleh negara-negara lain di dunia, sehingga dapat memperkaya unsur-unsur kebudayaan kita.

Dengan adanya globalisasi maka negara yang sudah maju dapat terlihat oleh negara lain. Negara berkembang, seperti Indonesia yang belum maju dapat terpacu untuk lebih meningkatkan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya anak-anak suatu negara untuk belajar ke negara yang sudah maju dan banyak mendatangkan tenaga-tenaga ahli dalam pembangunan suatu negara.

Dampak globalisasi yang paling terlihat adalah ungkapan waktu adalah uang. Hal ini membuat orang sekarang sangat menghargai waktu.. Menghargai waktu sangat penting. Begitu pentingnya waktu, mereka menyamakan waktu dengan uang. Jadi waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Bagi masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah menjadi kendala. Berbagai sarana angkutan sudah tersedia dari yang sederhana sampai yang canggih. Di era globalisasi ini, pergerakan orang dan barang makin cepat dan mudah. Teknologi transportasi yang berkembang dengan pesat memberikan pelayanan prima. Inilah dampak positif dari arus globalisasi di bidang transportasi. Transportasi darat, seperti bus, kereta api, dan sebagainya. Sedangkan transportasi udara, yakni pesawat terbang memungkinkan perjalanan jarak jauh dengan waktu tempuh yang singkat.

Di era global ini, komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita bisa berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja. Komunikasi ini cenderung mengurangi pertemuan orang per orang, kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain. Mereka mengandalkan pertemuan dengan melalui telepon atau HP. Pesawat telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja. Karena kecilnya, sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang bepergian.
Pemakaian HP dalam era globalisasi juga berdampak positif dan negatif. Dampaknya positif dengan cepat di mana saja dan kapan saja, kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, teman, kenalan, hubungan bisnis dan siapa saja dengan cepat.

Arus globalisasi juga berdampak pada jenis dan model pakaian. Dengan arus globalisasi, pakaian dengan mode yang sama dipakai oleh orang di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah celana jeans. Celana jeans sudah mengglobal. Dalam kehidupan sehari-hari, di mana saja baik itu laki-laki atau pun perempuan sudah terbiasa memakai celana jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Begitu juga dengan baju kaos, yang lazim disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah menjadi pakaian yang biasa dan dapat ditemukan di mana saja

Dampak Positif Teknologi Komunikasi

  • Sosial : Membantu mempercepat pekerjaan manusia
Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih cepat dan mudah. Misalnya, proses pembuatan proposal yaysan sosial, apabila menggunakan mesin ketik, maka diperlukan waktu yang lama dan dengan keakuratan yang rendah. Lain halnya apabila dikerjakan dengan menggunakan komputer dan printer untuk mencetaknya,pekerjaan ini akan menjadi lebih cepat dan akurat untuk menyusun proposal yang akan dikerjakan.
  • Budaya : Mempermudah komunikasi jarak jauh
Sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, proses komunikasi masih bersifat analog. Untuk mengirimkan kabar menuju keluarga yang letaknya jauh, harus menggunkan surat dengan waktu tempuh lebih dari 2 hari, dan itupun terkadang tidak sampai pada tujuan. Dengan teknologi sekarang, bisa menggunakan sms, e-mail dan lain sebagainya yang merupakan produk teknologi informasi. Dengan menggunakannya, maka jarak yang jauh bukan lagi menjadi hambatan dalam berkomunikasi, waktu tempuhpun menjadi relatif singkat dengan keakuratan yang sangat terjamin.
  • Politik : Mempermudah sistem administrasi
Sistem administrasi tanpa menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi lambat dan membutuhkan tempat yang besar. Dalam hal ini, misalny saja untuk proses penghitungan suara oleh KPU. Dalam hitungan jam saja, sudah bisa terakumulasi total suara dalam satu negara. Betapa besar manfaat adanya teknologi ini. Bisa dibayangkan seandainya tidak ada teknologi ini, mungkin diperlukan waktu hingga berbulan-bulan untuk melakukan penghitungan secara manual.
  • Ekonomi : Mempermudah proses transaksi keuangan
Sebelum berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, proses transaksi keuangan dilakukan secara konvensional. Nasabah harus mendatangi Bank untuk bertransaksi, begitu pula apabila akan dilakukan trnasaksi jual beli, pihka pembeli harus bertemu dengan pihak penjual untuk kemudian bertransaksi secara langsung. Namun, sekarang ini, proses transaksi sudah bisa dilakukan melalui berbagai cara, yakni bisa melelui ATM, SMS Banking dan E-Banking. Dengan cara- cara ini, maka kedua belah pihak yang terlibat transaksi tidak harus bertemu.

Koorporasi Media Massa di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan media massa di Indonesia cukup menakjubkan. Perkembangan tersebut mulai bangkit sejak tumbangnya Orde Baru dan munculnya era Reformasi. Pada era Reformasi itu, pemerintah menerbitkan UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers. Dalam UU ini, istilah kebebasan pers disepakati diganti menjadi kemerdekaan pers, yakni salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. Pada zaman inilah setiap orang berlomba-lomba menginformasikan segala sesuatu lewat media massa tersebut. Tak hanya itu saja, banyak orang yang mendirikan perusahaan media massa, seperti dibidang pertelevisian, radio, dan media cetak.


Sasa Djuarsa Sendjaya dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung (2000:6) menyampaikan data-data tentang perkembangan media sebagai berikut:

  • di bidang pertelevisian, selain jaringan TVRI, terdapat 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta, yaitu RCTI, TPI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV, TRANSTV, TRANS7, tvOne, dan GLOBAL TV. Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel;
  •  dunia penyiaran radio pun mengalami kemajuan meskipun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta;
  • perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis rumah produksi (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah televisi swasta. Kebutuhan TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH lokal; serta 
  • dalam bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.

Tidak bisa di pungkiri bahwa penduduk Indonesia yang sekitar 230 juta jiwa itu tidak hanya menjadi rebutan bagi para investor asing  ,tetapi njuga menjadi arena persaingan ketat dari berbagai konglomerasi patungan lokal dengan investor internasional. Khususnya dalam arena politik,persaingan teresebut semakin ketat menjelang pesta demokrasi tahun 2014 ,selain persaingan serupa yang juga dilakukan oleh berbagai kapitalis asing sebagai salah saatu faktor krisis  ekonomi AS dan krisis  zona Euro  yang melanda Eropa.

Sebagai pendorongnya lembaga pemeringkatan Fitch telah memberikan status  BBB minus bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,sebagai pertanda perekonomian negeri ini yang relatif lebih baik dari keadaan sebelumnya .Dan hal itu  di perkuat lagi oleh lembaga keuangan internasional,bahwa tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2012 sekitar 6 persen ,yang merupakan suatu pertumbuhan yang sangat sulit diraih oleh negara-negara zona Euro sekarang ini.Dalam konteks ini,maka berbagai kapitalis asing akan memindahkan modalnya ke Indonesia,sesuatu yang dianggap posistif oleh Hatta Raajasa.

Oleh sebab itu para kapitalis new Liberal itu sangat membutuhkan sebuah rejim yang bisa melindungi semua kepentingan mereka,karenanya para kapitalis tersebut  perlu jaminan dari pemerintah yang stabil agar tetap bisa mempertahankan”staus quo”.Kelihatannya pemerintahan  dibawah pimpinan SBY ini sangat cocock bagi mereka untuk mengekploitasi berbagai sumber daya alam Indonesia yang kaya raya ini.

Sekiranya kedepan Indonesia tidak lagi di kuasai oleh rejim yang bisa memberikan berbagai fasilitas istimewa kepada mereka ,maka proses eksplorasi dan eksploitasi berbagai sumber daya alam Indonesia tentu saja akan terganggu .Dalam konteks inilah para konglomerasi senantiasa memperkuat dirinya dalam suatu kolaborasi supaya sekiranyapun rejim kedepan berubah namun tetap bisa menjamin berbagai kepentingan mereka ,karenanya mereka perlu mengambil langkah-langkah yang strategis dengan menguasai media massa sekaligus telah menguasai persepsi rakyat ,sehingga terpola sesuai dengan kepentingan ekonomi dan juga politiknya.Melalui media yang mereka kuasai tersebut dengan relatif mudah mereka bisa mengontrol dan mensettinisasi pola pikir rakyat, untuk merealisaikan segala tujuannya.

Untuk itu mereka coba mengambil langkah-langkah yang sangat strategis  dengan menguasai  media massa,bnaik media cetak maupun media elektronika sebagai sarana penting untuk merekayasa opini bangsa Indonesia agar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri.Makanya sekarang para pemodal kuat berlomba-lomba untuk menggenggam dan menguasai berbagai media massa lokal maupun nasional sebagai langkah awal bagi proses merebut  persepsi dan kebijakan publik bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu jangan heran sekiranya bangsa Indonesia yang tiap saat melahap berbagai informasi dari media cetak dan elektronika dari  berbagai acara yang  disaajikan kepada publik tersebut terkesan seragam dalam berbagai aspeknya,karena memang  media massa tersebut hanya dikuasai oleh tangan-tangan gurita yang hanya hanya mementingan keuntungan bisnis belaka.Dan jikapun media massa itu seakan menjadi corong atau juru bicara seseorang politisi yang reformis,tidak lain hanya sekadar pemanis bibir semata dalam kontek merebut hati rakyat untuk berkuasa atau supaya diperhatikan oleh penguasa supaya solusi-solusi yang dikeluarkan pemerintah tidak  akan merugikan segala kepentingannya.

Di Indonesia sekarang terdapat tangan gurita yang menguasai media massa ,misalnya sebut saja TV One,An TV,Viva News yang dikuasai Bakrie Group  pimpinan Abu rizal Bakrie yang juga Ketua Umum Partai Golkar. Lalu kemudian kelompok Media Gropu pimpinan Surya Paloh ,petinggi Nasdem .Kleompok ini juga memiliki jaringan medianya yang kuat seperti Metro TV,Media Indonesia,yang berkolaborasi dengan pemilik jaringan media lainnya Herry Tanusudibyo.Disamping Surya Paloh .Herry Tanusudibnyo yang memiliki media massa ,seperti RCTI,Global TV,Sindo TV,Koran Sindo,MNC TV,Trsut,MNC Radio .Mereka juga berkolaborasi dengan kapitalisme Zionis Israel,Haim Saban pemilik peruhaan Saban Capital Group Inc yang merupakan salah seorang tim sukses Bill Clinton yang akrab juga dengan politisi Tel Aviv,tempat kelahirannya itu.Pengusaha Israel itu memiliki 5 persen sahamnya di MNC  milik konglomerat Herry Tanusudibyo .

Kemudian Chairul Tanjung juga sekarang merupakan pemilik Trans TV,Trans 7 ,Detik .com  yang oleh PKS sudah dical;onkan sebagai kandiodat capres tahun 2014 bersama Joko Suyanto ynag akan bersaiang ketat dengan Ical dan Surya paloh.Sedangkan kelompok media lainnya  yang pernah di komandani oleh Dahlan Iskan bisa dipastikan akan berada dibelakang partai penguasa sekarang,Demokrat.Dan posisi mantan ketua PWI dan PLN ini semakin penting peranannya kedepan ketika SBY tidak bisa berkuasa lagi karena konstitusi  dan tidak diperlukan  lagi oleh rakyat Indonesia.

Jumat, 18 Oktober 2013

Dukungan Teknologi Komunikasi Terhadap Korporasi Kerja

Korporasi kerja bukan hanya berada di dalam negeri saja, tetapi hampir diseluruh dunia memiliki korporasi yang saling terkait satu sama lainnya dengan dibantu oleh kecepatan teknologi komunikasi yang semakin modern dan maju. Dukungan teknologi komunikasi ini dapat juga disebut Telecommuting atau Telework.


Telecommuting atau Telework adalah model atau perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.
Dengan kata lain, kegiatan bepergian ke kantor atau tempat kerja digantikan dengan hubungan telekomunikasi. Dengan sistem ini, banyak karyawan yang pada akhirnya bekerja di rumah, sementara lainnya, yang lazim disebut pekerja nomaden (nomad workers) atau web commuters menggunakan teknologi komunikasi untuk bekerja dari kafe atau tempat lain yang nyaman bagi mereka. Telework, di sisi lain, merupakan istilah yang bermakna lebih luas lagi. Telework merujuk pada penggantian segala bentuk teknologi telekomunikasi yang terkait dengan pekerjaan-yang-perlu-bepergian, yang pada akhirnya mengurangi hambatan jarak dengan telecommuting. Seseorang yang ber-telecommuting biasa disebut dengan “telecommuter”. Motto yang sering didengungkan oleh para telecommuter adalah “pekerjaan adalah sesuatu yang kita lakukan, bukan dan bukan tujuan bepergian.
Agar telecommuting dapat berjalan dengan baik, diperlukan gaya manajemen yang baik, yang didasarkan dan ditujukan pada hasil, bukan pengamatan yang mendetil dari masing-masing karyawan secara individual. Hal ini menunjuk pada manajemen berbasis tujuan (management by objectives) yang bertolak belakang dengan manajemen berbasis observasi (management by observation). Istilah telecommuting dan telework sendiri mulai berkembang pada tahun 1973. Penggagasnya bernama Jack Nilles.
Aplikasi telecommuting menawarkan keuntungan yang besar bagi komunitas, karyawan, dan perusahaan. Bagi komunitas, telecommuting memungkinkan pengerjaan yang lebih utuh dan penuh (dengan meningkatkan kemampuan bekerja di lingkungan yang dekat, khususnya bagi mereka para orang tua yang bekerja di rumah, para penjaga, penyandang cacat, dan penduduk yang tinggal di tempat yang sangat jauh), mengurangi kemacetan dan kemungkinan kecelakaan, melegakan lalu lintas, mengurangi jumlah gas rumah kaca (GRK), menghemat bahan bakar, mengurangi penggunaan energi, memperbaiki kesiapan bencana, dan mereduksi target terorisme.
Namun, untuk perusahaan, telecommuting bisa memperluas dan mengembangkan bakat karyawan, mengurangi atau menghambat penyebaran penyakit, mereduksi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi jejak keluaran karbon dan penggunaan energi, serta menawarkan metode yang terjangkau untuk melaksanakan Americans with Disabilities Act (ADA) tahun 1990, mengurangi pergantian dan absensi, memperbaiki moral karyawan, menawarkan kesinambungan operasionalisasi strategi, meningkatkan kemampuan karyawan untuk menangani pekerjaan melewati batas waktu, dan menguatkan kemampuan adaptasi budaya karyawan. Pekerja telework tetap dapat menghemat pengeluaran hingga USD 20.000 per karyawan.
Guna telecommuting bagi individu, antara lain menciptakan keseimbangan antara bekerja dengan pekerjaan rumah dengan lebih baik, mengurangi pengeluaran karbon, menekan penggunaan bahan bakar, menciptakan libur baru dari 15 hingga 25 hari setahun, dan menghemat sekitar USD 4.000 hingga USD 21.000 per tahun untuk keperluan bepergian dalam kepentingan pekerjaan. Ketika harga bahan bakar diasumsikan rata-rata USD 3 per galon, karyawan yang rata-rata bekerja 5 hari dalam seminggu menghabiskan sekitar USD 138,8 per bulan hanya untuk biaya bahan bakar. Bilamana 53% dari seluruh pekerja kerah-putih tersebut bekerja telework selama 2 hari dalam seminggu, maka secara kolektif mereka melakukan penghematan 9,7 galon bahan bakar dan USD 38,2 milyar setahun.
Telecommuting paruh-waktu dengan pekerjaan yang tepat (40%) dan keinginan untuk melakukannya (79%) akan menyelamatkan dan banyak membantu perusahaan, komunitas, dan karyawan lebih dari USD 650 milyar per tahunnya. Ini merupakan hasil dari peningkatan produktivitas, berkurangnya pengeluarankantor, menurunnya absensi dan pergantian, berkurangnya aktivitas bepergian untuk kepentingan pekerjaan, berkurangnya kebutuhan perbaikan jalan, konsumsi bahan bakar semakin berkurang dan berbagai penghematan lainnya.

Media Massa Yang dikuasai Ruppert Murdoch

Banyak orang membenci Rupert Murdoch. Walaupun News Corp. miliknya hanya salah satu dari sekian banyak perusahaan medianya yang mencaplok media lainnya, namun nama Murdoch telah menjadi lekat dengan kekuasaan media. Howard Stinger, mantan eksekutif CBS menjulukinya sebagai “Pemimpin Era Komunikasi Napoleonik baru”. Para pengkritiknya mengatakan bahwa penekanan Rupert Murdoch pada profit korporat telah mengubah landasan media, dan pesaingnya harus berjuang keras menghadapinya.

Ada banyak bukti bahwa ideologi Rupert Murdoch adalah profit dan pertumbuhan finansial. Banyak cerita tentang bagaimana Murdoch menolak suatu isi berita atau mendukung isi berita demi keuntungannya sendiri. Suatu ketika dalam sebuah pidato ia mengatakan bahwa teknologi komunikasi yang maju akan mengancam rezim totalitarian (pernyataan ini kurang lebih terbukti dengan revolusi mesir 2011 yang dimulai di facebook), dia kaget ketika pernyataannya tersebut membuat pemerintah Cina berang, padahal dia tidak bermaksud menyinggung Cina. Cina lalu mengancam akan memutuskan transmisi StarTV ke Cina. Agar profit StarTV tak anjlok, Murdoch segera memerintahkan perusahaan penerbitnya untuk menerbitkan buku karangan  putri Deng Xiaoping. Dia juga membatalkan penerbitan buku yang dianggap akan menyinggung pemerintah Cina. Setelah mengetahui bahwa pemerintah Cina tidak senang dengan berita independen yang dilaporkan melalui BBC World Service, Murdoch segera menghilangkan BBC dari acara StarTV untuk Cina. Hasilnya? Beberapa franchise media Murdoch di Cina berhasil diselamatkan!

Keluarga Murdoch menguasai 30 persen saham News Corp senilai $12 miliar pada 2003. Dinasti Murdoch dimulai dengan koran Australia yang didirikan oleh ayah Murdoch yang mewariskan bisnisnya kepada putranya pada tahun 1925. Murdoch mulai mengakuisisi beberapa koran Inggris dan kemudian beberapa koran Amerika. Dia membeli perusahaan penerbit Harper & Row, yang kemudian disesuaikan dengan kepentingan penerbitannya di Inggris. Agar bisa memiliki stasiun TV di AS, dia menjadi warganegara AS. Pada tahun 1980-an, Murdoch mendirikan Fox sebagai jaringan televisi AS yang keempat. Dia lalu menguasai studio film dan televisi 20th Century Fox. Dia membeli perusahaan induk TV Guide. Dia juga mendirikan televisi satelit Sky dan StarTV di Inggris dan Asia. Saat ini lebih dari 3 miliar orang menonton siaran StarTV yang menampilkan program acara yang dibuat atau dibeli oleh perusahaan Murdoch. Pada 2003 dia menguasai DirectTV, televisi satelit utama di AS.
Ekspansi Murdoch membuatnya bisa membangun sistem global pertama untuk pembuatan isi dan pengiriman isi media di bawah satu payung perusahaan. Inilah kekuatan “Murdochian”, kekuatan distribusi yang tidak dimiliki oleh satupun kompetitornya. Dengan serangkaian medianya yang tak tertandingi, Murdoch dapat memasarkan produk-produknya ke banyak segmen pasar melalui koran, majalah, film, buku, dan televisi miliknya. James Fallows, seorang pengamat media mengatakan kekaisaran media Murdoch telah mensinkronisasikan produksi, publisitas, dan dukungan; “mereka menyuplai isi (content) film-film produksi Fox (TitanicThe Full MontyThere’s something about Mary), acara Fox TV (The Simpsons, Ally Mc BealWhen Animals Attack), siaran olahraga yang dikuasai Fox, plus koran dan buku. Mereka menjual isi kepada publik dan pengiklan di koran, di jaringan siaran, di saluran TV kabel. Dan mereka mengoperasikan sistem distribusi yang mendistribusikan isi media ke konsumen.” Sistem satelit Murdoch mendistribusikan isi News Corp di Eropa dan Asia.
Inilah beberapa Media Massa yang dikuasai oleh Si Raja Media Ruppert Murdoch.
  1. News Limited (Australia)
  2. The Sun (inggris)
  3. The News World (Inggris)
  4. Sky Television (Inggris)
  5. San Antonio Express News (Amerika)
  6. Supermarket Star (Amerika)
  7. New York Post (Amerika)
  8. 20th Century Fox (Amerika)
  9. Metro Media (Amerika)
  10. Star TV (Asia)
  11. My Space (Amerika)
  12. Dll.
Jumlah media massa yang dikuasai telah lebih dari 10 media massa di seluruh dunia.

Luar biasa!

Pengertian Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk  ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi  dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.